Secara umum terdapat beberapa poin kapan waktu yang tepat untuk kamu melakukan switching:
1. Mengamankan Profit
Jika profit / keuntungan investasi kamu dari produk reksa dana yang lebih berisiko (seperti reksa dana pendapatan tetap, campuran, atau saham) sudah dirasa cukup, kamu dapat mengalihkannya / switching unit reksa dana tersebut ke produk rendah risiko seperti reksa dana pasar uang.
2. Mengambil momentum & menjaga risiko
Saat berinvestasi tentu kita perlu mengamati perkembangan market dan melihat potensi kesempatan investasi.
Saat kondisi market berpotensi meningkat, kamu dapat mengalihkan unit dari produk reksa dana risiko rendah ke risiko yang lebih tinggi untuk mendapatkan potensi keuntungan lebih.
Sebaliknya, pada kondisi market berpotensi, kamu juga dapat melakukan switching ke produk risiko rendah seperti reksa dana pasar uang. Kamu bisa mengantisipasi risiko ini dengan melakukan switching dahulu ke reksa dana pasar uang sampai kondisi market membaik kembali.
3. Rebalancing / mengatur alokasi aset
Saat berinvestasi, kamu mungkin memiliki alokasi aset dari keseluruhan dana investasi untuk mencapai tujuan keuanganmu. Seiring dengan waktu, terjadi pertumbuhan nilai investasi yang membuat alokasi asetnya menjadi berubah dari rentang yang diharapkan. Untuk menyesuaikannya kembali, dapat dilakukan switching untuk memindahkan porsi dari reksa dana yang alokasinya berlebih kembali menuju target alokasinya.
Komentar
0 komentar
Artikel ditutup - tidak bisa memberikan komentar.